Lompat ke isi

Metode deduksi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Deduksi berarti penarikan kesimpulan dari keadaan yang umum atau penemuan yang khusus dari yang umum. Dengan demikian, metode deduksi (atau penalaran deduktif, logika deduktif, deduksi logis atau logika "atas-bawah")[1] adalah proses penalaran dari satu atau lebih pernyataan umum (premis) untuk mencapai kesimpulan logis tertentu.[2] Metode[3] deduksi akan membuktikan suatu kebenaran baru berasal dari kebenaran-kebenaran yang sudah ada dan diketahui sebelumnya (berkesinambungan).

Metode deduksi umumnya dipakai pada bidang matematika untuk membuat turunan-turunan rumus yang lebih simpel.

Penalaran deduktif menghubungkan premis-premis dengan kesimpulan. Jika semua premi benar, istilah jelas, dan aturan logika deduktif ditaati, maka kesimpulan ini tentu benar.


Contoh-contoh penalaran deduksi

[sunting | sunting sumber]
Premis 1: Semua manusia pasti mati
Premis 2: Sokrates adalah manusia
Kesimpulan: Socrates pasti mati

Premis pertama menyatakan bahwa semua benda yang diklasifikasikan sebagai "manusia" memiliki atribut "pasti mati". Premis kedua menyatakan bahwa "Sokrates" diklasifikasikan sebagai "manusia" - anggota dari himpunan "manusia". Kesimpulannya kemudian menyatakan bahwa "Sokrates" "pasti mati" karena ia mewarisi atribut ini dari klasifikasi sebagai "manusia".

Contoh-contoh lain:

Premis 1: Semua kambing berkaki empat
Premis 2: Hewan itu adalah kambing.
Kesimpulan: Hewan itu berkaki empat.
Premis 1: y = 3x + 5
Premis 2: x = 2
Kesimpulan: y = 11

Salah kaprah penggunaan deduksi

[sunting | sunting sumber]

Contoh salah kaprah penggunaan metode deduksi dalam kehidupan detektif dilakukan oleh Hercule Poirot dalam setiap pembuktian kasus. Karena Hercule Poirot sebenarnya tidak menggunakan deduksi 100%, sama seperti sains.[4]

  1. ^ Deduction & Induction, Research Methods Knowledge Base
  2. ^ Sternberg, R. J. (2009). Cognitive Psychology. Belmont, CA: Wadsworth. halaman 578.
  3. ^ Hidayattullah, Muhammad Fikri; Hapsari, Yustia (2020-12-28). "Implementasi Metode Implementasi Metode Implementasi Metode Implementasi Metode Implementasi Metode Implementasi Metode Implementasi Metode Implementasi Metode Implementasi Metode Implementasi Metode Implementasi Metode Implementasi Metode Implementasi Me". Ultima InfoSys : Jurnal Ilmu Sistem Informasi. 11 (2): 85–89. doi:10.31937/si.v11i2.1594. ISSN 2549-4015. 
  4. ^ "Deduksi Sherlock Holmes". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-03-03. Diakses tanggal 2013-02-16. 

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]